Oleh : Rhugandanu Nhara
Peraturan pemerintah tentang larangan
merokok, sepertinya sudah semakin membabi-buta, tidak cerdas dan cenderung
arogan. Begitu hebatnya lembaga-lembaga dunia menekan pemerintah Indonesia, untuk segera
membangkrutkan semua perusahaan rokok di republik ini. Padahal, industri rokok
di Indonesia, adalah industri satu-satunya yang tahan banting, tak pernah
diguncang krisis ekonomi apa pun.
Namun, ketika pemerintah Indonesia
ditekan dunia dan tak berdaya menghadapi serangan demi serangan. Maka, akhirnya
mulai Januari 2014 ini semua perusahaan rokok wajib mencatumkan tulisan dengan
huruf besar dan singkat: ‘Merokok Bisa Membunuhmu’, menggantikan tulisan
sebelumnya, Merokok Dapat Menyebabkan kanker, Serangan Jantung, Impotensi dan Gangguan
Kehamilan dan Janin.
Padahal menurut saya, sejatinya dan
seasli-aslinya merokok itu sangat herbal, bahkan merokok itu secara agamis
masuk dalam kategori sangat ibadah. Dan puncaknya bagi para perokok di republik
ini versi saya, mereka yang nyaman selalu merokok itu dijamin undang-undang
dari semua kitab agama-agama di dunia pasti masuk surga, setelah meninggal
dunia. Mengapa?
Secara otomatis, jika rokok tetap
dijadikan herbal dan ibadah, maka otomatis membantu penghidupan yang layak bagi
manusia-manusia di semua pelosok di tanah air. Misalnya, semua petani tembakau
semakin nyaman hidupnya, semua buruh tanaman tembakau selalu punya penghasilan
tetap. Buruh harian untuk melinting rokok dari pabrik-pabrik rokok yang kecil
pun selalu nyaman untuk hidup. Ketika semua yang terkait dengan tembakau dan
kemudian masuk pabrik-pabrik raksasa dan kecil-kecilan sudah hidup enak. Maka selanjutnya,
semua keluarga supir dan kernet-kernet pengangkut tembakau dan juga rokok,
sepertinya tak akan pernah penisun, karena bisa turun temurun beserta
keluarganya selalu terjamin selalu ada pekerjaan rutinitas.
Asyiknya lagi, penjual rokok di
warung-warung, kemudian pedagang rokok asongan di jalan-jalan tak akan pernah
tekor, karena rokoknya selalu laku- di mana-mana. Yang tambah nikmat justru
ketika perusahaan rokok selalu bangga menjual produk rokok baru, bersama para
SPG-SPG-nya yang kita tahu, selalu sedap untuk dipandang.
Hadirnya Indomaret dan Alfamart di
mana-mana, ikut menyemarakan semua outlet rokok persis di tempat para
kasir-kasirnya, dan tentunya semua gerai supermarket juga mendapat income
tambahan, akibat semua pabrik rokok beriklan di gerai-gerai minimarket. Hanya
perusahaan rokok yang selalu punya anggaran advertising dan mencetak
event-event lokal, nasional dan internasional secara besar-besaran untuk
dibuang ke semua media televisi, koran-koran di seluruh Indonesia, serta semua
portal-portal. Sehingga bisa menambah income bagi setiap media cetak dan
elektronik. Di bidang lain, dengan adanya industri rokok bagi dunia kesehatan
pun juga diuntungkan olehnya. Mengingat dunia pharmasi yang menjadi musuh nomor
satu bagi industri rokok. Maka, dalam dunia kesehatan justru diuntungkan secara
finansial secara lumayan. Misalnya, dokter ahli paru-paru dan klinik-klinik
kesehatan di kota maupun di desa akan mendapat income, akibat banyak yang
katanya terkena gejala penyakit paru-paru.
Hanya ada dua hal yang menyebabkan
orang habis merokok dan kemudian langsung meninggal dunia. Pertama, ketika Anda
mencuri rokok dan kemudian diteriakin maling lalu dihabisi oleh massa. Kedua,
ketika Anda saat merokok masuk di kolam bensin. Tetapi menurut saya, yang pasti
hanya satu yang tentu dijamin surga, karena Anda membeli rokok maka Anda
melakukan ibadah yang tak ada tandingannya, dengan mensejahterakan warga negara
republik ini.
Kalau tidak percaya, silahkan
mencoba, sekaligus mempraktikan slogan yang wajib dijalankan oleh industri
pabrik rokok, yang dipaksa oleh pemerintah dengan tulisan: Merokok Bisa
Membunuhmu. Slogan yang tidak cerdas sekaligus kalut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar