Oleh : Yuniansyah Surya Pratama
“Galau” mungkin sudah tidak asing lagi di abad
21 ini. Sebuah kata yang sering kita jumpai, entah itu dari curhat teman ataupun
dari media sosial. fenomena galau ini sempat menjadi trending topic kalangan
remaja. Mereka mengungkapkan perasaan hatinya dengan istilah tersebut. Orang-orang
tuapun tidak mau ketinggalan, mereka mengungkapkan galau ketika tugas di kantor
mereka menumpuk. Sebenarnya, apa sih galau itu ?
Banyak remaja yang menyebut bahwa galau merupakan sebuah
penyakit hati. Jika tidak ditangani secara benar, penyakit ini bisa sangat
berbahaya bahkan berujung dengan kematian. Sayangnya , sampai saat ini
dokter-dokter di dunia belum mampu menemukan obat yang tepat untuk penyakit
ini. Penderita lebih sering mengobati penyakitnya dengan cara-cara
alternatif seperti ngopi, curhat bahkan
mabuk. Pengobatan yang bisa membuat mereka sembuh sementara. Seandainya ada
satu dokter yang mampu menemukan obatnya, bisa dipaastikan limousin akan mendatanginya dengan mudah. Di
tahun 2013 belum ada seorangpun yang berhasil menemukan obat ilmiah tersebut. Semoga
di tahun 2014 ini akan segera muncul obat tersebut.
Kita sering menemui kata “galau” di beberapa media
sosial. mulai dari facebook, twitter, line ,whatsapp dan beberapa media lain.
Hal tersebut menjadikan kata “galau” menjadi semakin tenar. Kata tersebut
bahkan pernah menjadi trending topic di jejaring sosial terebut. Seharusnya,
kita bisa menjumpai informasi yang jauh lebih penting daripada kata “galau”. Informasi yang bisa menambah wawasan kita
ataupun minimal menjadi bahan obrolan ketika ngopi. Bisa dipastikan budaya bertukar pikiranpun lama-lama akan
tergeser bahkan musnah, dan berganti menjadi bertukar kegalauan. Maka tidak
heran ketika si “galau” ini menjadi ngetrend,
ketika media jejaring menjadi salah satu jembatan di era globalisasi ini. Jika
facebook bisa menangis, mungkin dia akan menangis. Terlalu banyak yang
mengungkapkan “galau” padanya. Kasihan ya si facebook..
Setelah mengtahui sepak terjang dari “galau”, kita
kembali lagi pada pengertian galau. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia,
tidak muncul kata galau. Hal itu membuat tanda tanya di kepala kita semakin
besar tentang jatidiri si galau. Sampai saat ini belum ada definisi yang pasti
tentang “galau”. Mereka hanya dapat merasakan, namun sulit untuk dimengerti.
Mungkin galau memang tidak mempunyai arti. Jika tidak mempunyai arti, mengapa
kok kata “galau” sering disebut . Mungkin mereka ingin mengikuti hal yang lagi ngetrend di era ini. Tidak bisa
dipungkiri, galau merupakan sebuah kata yang menjadi bintang saat ini. Banyak
orang mengenal si “galau”. Sempat berfikir untuk menjadi akrab dengan galau.
Dengan memanfaatkan popularitasnya di masyarakat, mungkin aku bisa terpilih
menjadi presiden . Nah bagi para galauers , nikmati saja istilah “galau”
tersebut dan ikutlah dengan apa yang disarankan “galau”. Jangan pernah melawan galau, dia terlalu kuat
untuk kau lawan. Maka tetaplah berdiri
bibelakang “galau”. Hidup Galauers..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar