oleh: (Yuniansyah Surya Payman)
Setelah
perang besar Baratayudha berakhir dengan kemenangan telak di pihak Pendawa lima,
maka mereka pun boyongan kembali ke singgasana kerajaan Astina pura. Saat itu
seluruh Korawa yang berjumlah 100 orang sudah tamat riwayatnya tewas dalam
perang besar tersebut. Mereka sebagai simbol angkara murka/ketamakan. Sedangkan
Pendawa lima sebagai simbol kebaikan/keutamaan tetap utuh lima. Saat itu para pendawa lima sudah mulai memasuki usia
senja. Yudhistira meletakan jabatannya dan memberinya kepada Parikesit cucu
Arjuna, satu-satunya pewaris tahta yang hidup dan diharapkan sebagai penerus
dan pewaris negara astina yang luas sekali wilayahnya.
Setelah Kresna wafat, Yudhistira
yang sudah bosan dengan segala hal duniawi memutuskan untuk pergi ziarah tapa
ke puncak gunung himalaya. Keempat adiknya memutuskan ikut bertapa dengannya
bersama-sama meninggalkan duniawi, meninggalkan kekuasaan, kekayaan, istri dan
segala macam kemelekatan duniawi. Drupadi, istri Yudhistira memutuskan untuk
ikut bertapa dengan suaminya karena selama ini mereka selalu bersama susah dan
senang. Drupadi selalu menyertai Yudhistira bahkan sewaktu di pembuangannya
bersama para pandawa selama 14 tahun. Akhirnya Pandawa dan Drupadi
bersama-sama mendaki gunung himalaya. Dikaki gunung, seekor anjing mengikuti
Yudhistira. Kemana Yudhistira berjalan si anjing mengikuti. Awalnya anjing itu
hendak diusir oleh adik-adiknya, tetapi karena melihat anjing hitam itu, kurus
tetapi kuat Yudhistira mencegahnya dan membiarkan anjing itu ikut bersama
mereka mendaki gunung. Tak berapa lama Drupadi terjatuh, badannya lemah sekali.
Hawa gunung himalaya yang dingin dan sulitnya jalur pendakian membuat Drupadi
kehabisan tenaga. Drupadi yang notabene menjadi istri kelima pandawa tersebut meninggal
dipangkuan Yudhistira. Yudhistira menahan rasa sedihnya dan meninggalkan
jenasah istri tercintanya dan melanjutkan perjalanan.
Gunung himalaya memang ganas, tak puas membunuh Drupadi, kini Sadewa jatuh tersungkur kelelahan. Tak berapa lama kemudian, disusul oleh nakula yang juga tertelan ganasnya gunung Himalaya. Yudhistira hanya menghela napas melihat adik-adiknya meninggal. Bima dan Arjuna sangat terpukul dengan kematian adik-adiknya, mereka bertanya kepada Yudhistira mengapa adik-adik yang mereka sayangi kini meninggal? Yudhistira yang menahan sedih berkata bahwa Sadewa meninggal karena merasa dia yang paling pandai diantara mereka. Begitu pula dengan nakula yang merasa dirinyalah yang paling pintar dan cakap.
Masih dalam kesedihan yang mendalam Arjuna berjalan sempoyongan dan berkata kepada kakak-kakaknya untuk melanjutkan perjalanan tanpanya. Arjuna Kemudian meninggal. Arjuna meninggal karena merasa yang paling sakti dan tampan, tidak ada yang bisa menandinginya. Kini Tinggal Yudhistira, Bima dan anjing yang melanjutkan perjalanan. Kini perjalanan menuju puncak Himalaya tinggal sepertiga perjalanan lagi. Tiba-tiba Bima terjatuh, nafasnya berat, kemudian Bimapun akhirnya meninggal. Bima meninggal karena merasa yang dialah yang paling kuat. Bagaimana dengan Yudhistira? orang yang selama ini dianggap lemah dan bodoh masih mendaki gunung himalaya dengan tekad kuat. Yudhistira kini hanya dengan anjingnya melihat jenasah adik-adiknya di lereng gunung. Kemudian dia melihat keatas, tampak puncak himalaya yang disinari matahari. Segera ia mempercepat langkahnya, dan tak terasa sampailah Yudhistira dipuncak gunung Himalaya.
Seketika itu, langit terbelah dan Dewa Indra turun dari langit menaiki kereta kencana, dia mengajak Yudhistira menuju Surga. Bagaimana dengan anjing ini? kata Yudhistira. Anjing tidak diperbolehkan masuk surga kata Indra. Aku tidak akan pergi. Istri dan adik-adikku telah pergi meninggalkan aku sendirian, tetapi anjing ini dengan setia mengikutiku kemana aku pergi. Apabila aku pergi kesurga meninggalkan anjing ini sendirian, manusia macam apa aku ini? Indra yang takjub mendengar kata-kata Yudhistira beranjali menghormat kepada Yudhistira. Tiba-tiba si anjing telah berubah menjadi Yama, sang dewa Dharma, avatar Yudhistira. Dia memuji Yudhistira dan mengajaknya naik ke surga.
Sesampainya di surga, Yudhistira melihat para Kurawa dan Sengkuni sedang berpesta pora. Indra berkata bahwa para Kurawa masuk surga karena mereka membela tanah air mereka, sehingga mendapat karma untuk tinggal di surga. Kemudian Yudhistira bertanya, kemana istri dan adik-adiknya? oleh Indra Yudhistira diajak ke neraka dimana Drupadi, adik-adiknya dan Karna disiksa di neraka karena dosa-dosa mereka. Yudhistira berkata kepada Indra, biarlah aku tinggal disini bersama istri, kakak dan adik-adikku. Apalah arti sebuah surga apabila saudara-saudaramu dan orang-orang yang kamu cintai tidak bersamamu?
Gunung himalaya memang ganas, tak puas membunuh Drupadi, kini Sadewa jatuh tersungkur kelelahan. Tak berapa lama kemudian, disusul oleh nakula yang juga tertelan ganasnya gunung Himalaya. Yudhistira hanya menghela napas melihat adik-adiknya meninggal. Bima dan Arjuna sangat terpukul dengan kematian adik-adiknya, mereka bertanya kepada Yudhistira mengapa adik-adik yang mereka sayangi kini meninggal? Yudhistira yang menahan sedih berkata bahwa Sadewa meninggal karena merasa dia yang paling pandai diantara mereka. Begitu pula dengan nakula yang merasa dirinyalah yang paling pintar dan cakap.
Masih dalam kesedihan yang mendalam Arjuna berjalan sempoyongan dan berkata kepada kakak-kakaknya untuk melanjutkan perjalanan tanpanya. Arjuna Kemudian meninggal. Arjuna meninggal karena merasa yang paling sakti dan tampan, tidak ada yang bisa menandinginya. Kini Tinggal Yudhistira, Bima dan anjing yang melanjutkan perjalanan. Kini perjalanan menuju puncak Himalaya tinggal sepertiga perjalanan lagi. Tiba-tiba Bima terjatuh, nafasnya berat, kemudian Bimapun akhirnya meninggal. Bima meninggal karena merasa yang dialah yang paling kuat. Bagaimana dengan Yudhistira? orang yang selama ini dianggap lemah dan bodoh masih mendaki gunung himalaya dengan tekad kuat. Yudhistira kini hanya dengan anjingnya melihat jenasah adik-adiknya di lereng gunung. Kemudian dia melihat keatas, tampak puncak himalaya yang disinari matahari. Segera ia mempercepat langkahnya, dan tak terasa sampailah Yudhistira dipuncak gunung Himalaya.
Seketika itu, langit terbelah dan Dewa Indra turun dari langit menaiki kereta kencana, dia mengajak Yudhistira menuju Surga. Bagaimana dengan anjing ini? kata Yudhistira. Anjing tidak diperbolehkan masuk surga kata Indra. Aku tidak akan pergi. Istri dan adik-adikku telah pergi meninggalkan aku sendirian, tetapi anjing ini dengan setia mengikutiku kemana aku pergi. Apabila aku pergi kesurga meninggalkan anjing ini sendirian, manusia macam apa aku ini? Indra yang takjub mendengar kata-kata Yudhistira beranjali menghormat kepada Yudhistira. Tiba-tiba si anjing telah berubah menjadi Yama, sang dewa Dharma, avatar Yudhistira. Dia memuji Yudhistira dan mengajaknya naik ke surga.
Sesampainya di surga, Yudhistira melihat para Kurawa dan Sengkuni sedang berpesta pora. Indra berkata bahwa para Kurawa masuk surga karena mereka membela tanah air mereka, sehingga mendapat karma untuk tinggal di surga. Kemudian Yudhistira bertanya, kemana istri dan adik-adiknya? oleh Indra Yudhistira diajak ke neraka dimana Drupadi, adik-adiknya dan Karna disiksa di neraka karena dosa-dosa mereka. Yudhistira berkata kepada Indra, biarlah aku tinggal disini bersama istri, kakak dan adik-adikku. Apalah arti sebuah surga apabila saudara-saudaramu dan orang-orang yang kamu cintai tidak bersamamu?
Indra yang
melihat ketulusan hati Yudhistira sekali lagi menghormat kepada Yudhistira.
Seketika itu juga suasana berubah total. Neraka berubah menjadi surga dan surga
menjadi neraka. Para kurawa dan Sangkuni kini tersiksa dineraka. Yudhistira,
Drupadi, Bhima, Arjuna, Nakula, Sadewa dan karna telah menebus dosa mereka,
kini mereka telah moksa tinggal di surga
Tak betul lah cerita ni
BalasHapusBeda sekali
Yang bener gimana bund
HapusYg Bener Gimana Broo Coba Cerita
Hapussipp
BalasHapusBetil
HapusAuooauoooo au aooooo au aoooo uoooo
BalasHapus