Selasa, 21 Januari 2014

Kemeyekisasi dalam Menyikapi Waralaba Fast Food

      oleh: Rio Adhi Iwanto

       Dewasa ini banyak cara untuk menaikkan prestise seseorang. Mulai dari gaya hidup yang glamor, cara berbicara, fashion yang up to date, hingga urusan perut. Salah satu yang sedang  booming di Indonesia tentang berkembangnya waralaba-waralaba fast food yang tumbuh bak jamur di musim hujan adalah gaya hidup dalam memilih temapt makan. Tidak heran lagi globalisasi membawa urusan perut sebagai urusan bisnis yang menggiurkan. Sebut saja MC D, KFC, CFC, Hoka-hoka Bento, Solaria, Pizza Hut,dan masih banyak lagi.
      Lucunya di Indonesia makan atau nongkrong di kedai fast food sudah menjadi gaya hidup. Salah satu hal yang diamini oleh penikmat fast food di Indonesia adalah untuk meningkatkan prestise. Tak jarang sebagian orang lebih bangga makan di waralaba-waralaba fast food kemudian memamerkannya dengan bangganya melalui media sosial hingga sejenak mengubah dirinya sebagai komentator kuliner kelas wahid. Hal tersebut yang mengubah pola pikir bahwa makan di kedai fast food itu adalah orang-orang gaul yang tajir dan sebaliknya sedangkan orang yang belum perna makan di waralaba-waralaba fast food dianggap sebagai orang yang kurang gaul atau sebagainya.
      Fakta di negara asalnya, fast food digolongkan sebagai junk food atau makanan sampah yang tidak banyak mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebaliknya fast food banyak mengandung zat-zat yang kurang baik seperti bahan pengawet yang berlebihan hingga kadar kolesterol yang tinggi. Banyak juga parodi-parodi yang muncul di media sosial yang menggambarkan sisi negatif dari fast food, mulai dari obesitas hingga kematian. Faktanya lagi di negara asalnya fast food merupakan makanan yang murah dan banyak dikonsumsi oleh kalangan menengah ke bawah yang notabene adalah pekerja yang membutuhkan makanan yang cepat. Sedangkan untuk mendapatkan makanan yang sehat mereka harus membutuhkan waktu yang agak lama dan tentunya akan merogoh kantong dalam-dalam.
      Think smart, ASEAN Economic Community akan segera dimulai, bijaklah dalam memilah dan memilih . Stop Kemenyekisasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar